Selasa, 12 Juni 2012

Makalah Media Pembelajaran Olahraga Bolla Volley (Smash)

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain:
  • terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar.
  • Sulit mencari media yang tepat, 
  • Tidak tersedianya biaya, 
  • dan lain-lain.
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian media pembelajaran?
2.    Apa saja media yang digunakan dalam teknik smash pada bola volly?

C.    Tujuan Makalah
Makalah ini di susun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.    Pengertian media pembelajaran.
2.    Manfaat media dalam pembelajaran.

D.    Kegunaan Makalah
Kegunaan makalah ini bagi penulis yakni sebagai sumber ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam konsep keilmuan.

E.    Prosedur makalah
Dalam pennyusunan dan pembuatan makalah ini dengan cara pengumpulan data dari pelajaran sekolah dan dengan menggunakan metode pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media

    Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
    Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
    Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan  guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.      
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.

B.    Manfaat Media Pembelajaran
    Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:

1.    Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.

2.    Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
 
3.    Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
 
4.    Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
 
5.    Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
 
6.    Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7.    Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
 
8.    Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
C.    Media yang Digunakan dalam Teknik Smash Bola Volly
1.    Media yang di gunakan:
-    Karet ban dalam (bekas).
Karet ban di potong memanjang di bagi 3 potongan memanjang,
kemudian ke 3 potongan tersebut di anyam menjadi 1 supaya ada beban saat di tarik,
dan salah satu ujungnya di kasih kayu untuk pegangan saat menariknya.

Karet tersebut di ikat di pohon atau tiang (-+ 1m) di atas kepala si pelaku (peserta didik).
Cara kerja :
            Si pelaku (peserta didik) berdiri membelakangi tiang atau pohon tersebut (sdikit bersandar), kemudian tarik karet ban yang sudah di pasang dan di modifikasi tersebut. Lakukan dengan terus mnerus supaya otot otot pada lengan, bahu dan perut terangsang sehingga menimbulkan perubahan lbih baik. Supaya dalam melakukan pukulan pada smash bias lebih keras.

-    Pasir dan kain bekas.
Pasir di bungkus dengan kain bekas sampai sebesar ukuran bola volly, kain bisa di ganti dengan bola bekas atau bahan apa saja untuk membungkus pasir.
Kain yang berisi pasir digantung setinggi jangkauan loncatan si pelaku / pserta didik.

Cara kerja:
Pserta didik memukul media tersebut sambil meloncat dengan teknik pukulan yang benar supaya terbiasa saat memukul bola.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN


A.    SIMPULAN
Media pembelajaran merupakan salah  satu aspek yang memegang peranan penting dalam usaha untuk memperlancar tercapainya tujuan pengajaran. Secara sederhana media merupakan sarana komunikasi.
Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran penjas / olahraga sangat penting. Sebab guru bisa dengan mudah menyampaikan / memberikan materi pada siswa didiknya dan tidak membuat siswa bosan atau jenuh sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

B.    SARAN
seorang guru terutama guru penjas / olahraga harus biasa kretif dalam memodifikasi sarana dan prasarana olahraga, supaya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bias berjalan dengan baik meskipun sarana dan prasarana yang sesungguhnya tidak ada.

1 komentar:

  1. Mampir sini, modifikasi permainan olahraga
    http://pklo2009.blogspot.com/

    BalasHapus